
Yasni.co.uk melakukan survei terhadap 961 manajer dan eksekutif sumber daya manusia seluruh dunia. Hasilnya, sepertiga dari mereka gemar memanfaatkan Facebook atau MySpace untuk mencari tahu seperti apa para pelamarnya itu.
Mereka menyatakan Facebook ini bisa membuat mereka meringkas waktu dan lebih mengetahui latar belakang calon karyawan dengan lebih baik.
Yang sial bagi calon pekerja, seperempat (24 persen) profesional personalia itu melihat gambaran calon karyawan itu tidak bagus.
Sedang sekitar 20 persen menyatakan mereka menolak karyawan berdasarkan apa yang terlihat dari Facebook atau MySpace. Sebagian besar yang ditolak ini biasanya melihat adegan foto calon karyawan sedang mabuk--yang biasanya dianggap lucu-lucuan--atau
komentar yang kasar.
Kabar buruk lagi bagi calon karyawan, meskin 68 persen bagian personalia belum memanfaatkan, tapi hampir separuh dari mereka, 44 persen, menyatakan akan menggunakan di masa mendatang.
Van Allen, yang mengelola konsultan personalia khusus untuk rumah sakit dan klinik di Amerika Serikat, pernah menemukan kandidat psikiatris yang pintar. Tapi ada satu masalah:
di Facebook, kandidat perempuan ini pernah buka baju di pesta. "Tidak hanya sekali,"
katanya. Allen memutuskan tidak merekrutnya.
Jadi, jika Anda sedang melamar pekerjaan, hati-hati memasang foto atau komentar di Facebook. Siapa tahu Anda gagal mendapat gaji bagus hanya gara-gara memasang foto tidak
pantas.